Kayunya untuk Furniture, Getahnya untuk Bahan Baku Cat
Mengikuti Ekspedisi Tengkawang dan Agathis (5-Habis)
Banyak manfaat yang bisa diambil dari kegiatan ekspedisi ini. Selain untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang alam di Tarakan juga melihat potensi hutan yang bisa dikembangkan.
HERLIN LILING TASIK
INILAH yang menjadi sasaran tim ekspedisi sekaligus dalam rangka memantau keberadaan hutan dan memastikan tidak ada kegiatan penjarahan pohon yang dimanfaatkan oleh pihak tertentu seperti di daerah lain.
Di luas lahan sekitar 30 hekare ratusan agathis jenis Borneensis tersebar di hutan yang ada di Juata Kerikil. Sama dengan hutan tengkawang di Gunung Selatan, agathis ini juga diyakini berusia ratusan tahun. Hal itu tampak dari besarnya batang pohon agathis. Tim ekspedisipun membuktikannya dengan mengukur lingkar batang pohon atau diameter dengan bentangan tangan.
“Kalau berdasarkan lingkar tangan orang dewasa perlu 3 orang yang membentangkan tangannya memeluk batang pohon. Itu berarti ukurannya kurang lebih 300 centimeter. Tapi untuk agathis memang perkembangan batang batangnya agak lambat. Per tahun riap (pertumbuhan lingkar pohon) hanya 0,25 sampai 1 centimeter,” tutur Staf Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi (Dishutamben) Tarakan Jaini SHut.
Meskipun pertumbuhannya lama tapi banyak sekali manfaat yang diambil baik dari batang hingga getahnya sekalipun. “Seperti yang diketahui bahwa kayu agathis ini banyak dimanfaatkan untuk furniture dan harganya cukup mahal,” tuturnya. Bahkan, bisa juga di ekspor ke luar negeri. Meskipun banyak manfaatnya dan jumlah pohon agathis yang ada di Tarakan cukup banyak namun Jaini mengatakan belum bisa dikembangkan. “Untuk sementara pohon yang berusia ratusan tahun ini dijadikan indukan sementara anakannya akan kita kembangkan dan di tanam di sekitar pemukiman penduduk,” ungkapnya. Selain itu, dishutamben juga melibatkan warga sekitar untuk ikut menjaga dan melindungi hutan yang bisa diwariskan ke anak cucu nantinya.
“Hanya saja di hutan ini indukan dari agathis ini bukan untuk dimanfaatkan untuk dikelola menjadi bahan baku furniture tetapi untuk menambah koleksi tanaman agathis yang anakannya bisa dikembangkan nantinya,” terangnya.
Tidak hanya memanfaatkan kayunya saja tetapi getah agathis bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku campuran cat atau yang dikenal dengan nama thiner.
Selain itu sebaran agathis di Indonesia cukup merata. Bisa dijumpai di Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan lrian Jaya. Sedangkan hutan agathis tidak terdapat di Jawa dan Nusa Tenggara dan di Sumatera sangat jarang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pohon ini dapat mencapai ketinggian hingga 40-70 meter.
Labels: Lain-lain, Penyuluhan, Perencanaan, Tarakan
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home