BLOGGER TARAKAN KOMUNITAS
Poliagro Tarakan Kalimantan Timur ~ agrokaltim.blogspot.com Poliagro Tarakan Kalimantan Timur ~ agrokaltim.blogspot.com Poliagro Tarakan Kalimantan Timur ~ agrokaltim.blogspot.com Poliagro Tarakan Kalimantan Timur ~ agrokaltim.blogspot.com
Poliagro Tarakan Kalimantan Timur ~ agrokaltim.blogspot.com Poliagro Tarakan Kalimantan Timur ~ agrokaltim.blogspot.com Poliagro Tarakan Kalimantan Timur ~ agrokaltim.blogspot.com Poliagro Tarakan Kalimantan Timur ~ agrokaltim.blogspot.com

Tuesday, May 18, 2010

Masyarakat Dunia Harus Perhatikan Penjaga Hutan

Masyarakat Dunia Harus Perhatikan Penjaga Hutan
Techno - Science
Senin, 17 Mei 2010 - 18:30 wib
Salman Mardira - Okezone


BANDA ACEH - Sebanyak 14 perwakilan Pemerintah Provinsi dari negara yang tergabung dalam forum Governors’ Climate and Forest (GCF) bertekad memperjuangkan hak masyarakat lokal atas hutan.

Mereka akan merumuskan kebijakan itu dalam pertemuan forum Gubernur untuk membahas perubahan iklim dan pelestarian hutan atau GCF Taskforce Meeting 2010, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, 18 hingga 22 Mei 2010.

Hal itu diungkap Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang juga seorang penggagas GCF kepada wartawan di Banda Aceh, Senin (17/5/2010).

"Beberapa masalah penting yang akan dirumuskan dalam pertemuan itu adalah memperjuangkan hak-hak masyarakat lokal atas hutan untuk diakui secara nasional dan dunia internasional dalam mengurangi risiko pemanasan global," ujarnya.

Mayoritas Provinsi anggota GCF memiliki wilayah hutan yang luas, seperti Aceh, Papua, Kalimantan (Indonesia) dan Brazil termasuk negara bagian di Amerika Serikat.

"Konservasi hutan dan negara yang menjaga hutan harus mendapat penghargaan dan perhatian serius dari masyarakat dunia," ujar Irwandi.

Para wakil Pemerintah anggota GCF akan membuka kerjasama dengan masyarakat international dalam pelestarian hutan dan mengurangi risiko pemanasan global.

Irwandi mengatakan Pemerintah Aceh telah berkomitmen untuk menjaga hutan sebagai bagian dari penyelamatan lingkungan. Pihaknya telah memberlakukan Moratorium Logging (jeda tebang pohon) sejak Juni 2007 lalu.

Pemerintah Aceh meminta dunia peduli dengan hutan di Aceh yang telah menyuplai karbon-karbon ke sejumlah belahan dunia.

"Forum ini telah menjadi kesempatan bagi saya untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat Aceh terhadap hutannya di tingkat internasional. Termasuk mengembalikan kedaulatan pengelolaan sumber daya alam kepada masyarakat local," ujar Irwandi.

Menurutnya, forum GCF yang ke tiga ini juga penting buat Aceh yang sedang menjalankan program Aceh Green, sebagai upaya untuk membuka kerja sama Aceh dengan masyarakat nasional dan internasional.

Wakil dari Pemerintah negara bagian California, Amerika Serikat, Anthony Brunello menyebutkan berbagai corak partisipasi masyarakat lokal di negara-negara anggota GCF nantinya akan dirumuskan bagaimana standar dan kriteria yang baik untuk memberi manfaat bagi mereka. (srn)

Labels:

1 Comments:

At May 18, 2010 at 5:39 PM , Blogger dayana's Blog said...

seharusnya dunia barat itu membayar pada indonesia karna kita sudah menyuplai oksigen ke negara mereka agar mereka dapat menyambung hidupnya..
Blog mahasiswa UNAND

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home